Selamat Datang Di Website Resmi, SUARA INDEPENDEN JURNALIS INDONESIA

KOLEBBAT dan Warga Pagintungan Desak Pemprov Banten Tutup Tambang Pasir PT. Berkah Halal Thayyib

 

Serang, Siji.or.id, – Perkumpulan Koalisi Lembaga Banten Bersatu (KOLEBBAT) bersama perwakilan warga Desa Pagintungan, Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang, serta warga Citeras, Kabupaten Lebak, menggelar audiensi dengan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Banten pada Rabu (1/10/2025).


Audiensi ini digelar terkait keberadaan tambang pasir milik PT. Berkah Halal Thayyib yang terus beroperasi meski mendapat penolakan keras dari masyarakat. Warga menilai, aktivitas tambang tersebut telah menimbulkan dampak serius berupa pencemaran dan kerusakan ekosistem persawahan di sekitar lokasi, bahkan hingga ke wilayah Citeras, Lebak.

Koordinator KOLEBBAT Banten, Aminudin, menegaskan pihaknya meminta Dinas ESDM segera melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi tambang.

“Kami minta kepada Dinas ESDM untuk segera sidak ke lokasi tambang milik PT. Berkah Halal Thayyib. Galian ini sudah mematikan kebutuhan warga Pagintungan dan Citeras, karena air limbahnya mengalir ke sawah dan mencemari lahan pertanian,” ujarnya.

Ia juga mendesak Gubernur Banten, Wakil Gubernur, serta dinas terkait—ESDM, Lingkungan Hidup, dan Dinas PMPTSP—untuk segera mengambil langkah tegas menutup galian pasir tersebut.

“Kalau tidak ada tindakan dari Gubernur dan Wakil Gubernur, kami bersama warga Pagintungan dan Citeras siap turun ke jalan menyampaikan aspirasi di kantor Gubernur dan DPRD Banten. Jika tuntutan ini juga diabaikan, kami akan melanjutkan aksi ke Jakarta, ke Kementerian ESDM dan Kementerian Lingkungan Hidup,” tegasnya.

Sementara itu, perwakilan warga Pagintungan dan Citeras yang ditemui awak media menuntut agar tambang pasir PT. Berkah Halal Thayyib ditutup secara permanen. Mereka menilai, kehadiran tambang justru membawa kerugian besar bagi masyarakat yang menggantungkan hidup dari pertanian.

“Sawah kami tercemar limbah, hasil panen terancam gagal. Kami hanya ingin tambang itu ditutup agar kehidupan warga kembali normal,” ungkap salah satu warga.

Menanggapi hal ini, perwakilan Bidang Minerba Dinas ESDM Provinsi Banten, menyatakan pihaknya akan segera melakukan pemeriksaan lapangan untuk memastikan kebenaran laporan masyarakat.

“Kami sudah menerima semua aspirasi yang disampaikan. Dinas ESDM akan menurunkan tim untuk melakukan inspeksi mendadak ke lokasi tambang PT. Berkah Halal Thayyib. Apabila ditemukan pelanggaran aturan, tentu akan ada rekomendasi tindak lanjut sesuai ketentuan hukum dan perizinan yang berlaku,” ujar pejabat ESDM tersebut.

Namun, warga menegaskan akan terus mengawal persoalan ini. Jika langkah tegas dari Pemprov Banten tidak juga ditempuh, KOLEBBAT bersama warga Pagintungan dan Citeras memastikan akan menggelar aksi unjuk rasa lebih besar.

“Kami siap turun langsung ke Jakarta, mendatangi Kementerian ESDM dan Kementerian Lingkungan Hidup, agar suara rakyat kecil yang dirugikan tambang ini benar-benar didengar dan ditindaklanjuti,” tutup Aminudin dengan nada tegas.

( Humas, Siji Banten)

0 Komentar