Pandeglang, Banten, Banten.siji.or.id, – Awan kelabu menyelimuti wajah pengelolaan pemerintahan Kabupaten Pandeglang. Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Pandeglang, Selasa (25/6/2025), menggelar aksi demonstrasi keras sebagai peringatan keras kepada pemerintah daerah atas dugaan penyimpangan arah dan prioritas dalam penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Mengusung tema perlawanan terhadap ketimpangan, KNPI menyampaikan tujuh poin tuntutan yang menohok, mulai dari evaluasi total terhadap kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati, hingga penolakan APBD 2025 yang dinilai tidak pro-rakyat dan cenderung elitis. Mereka juga menyoroti belum maksimalnya implementasi Perda Nomor 2 Tahun 2021 tentang Kepemudaan—sebuah regulasi yang seolah hanya menjadi dokumen formalitas tanpa pengaruh nyata bagi generasi muda Pandeglang.
“Anggaran daerah jangan hanya jadi alat pelicin untuk seremonial tanpa esensi. Rakyat butuh akses pendidikan, kesehatan, dan lapangan kerja, bukan panggung-panggung kosong yang hanya memoles citra,” tegas Ahmad Syafaat, perwakilan KNPI Pandeglang, dalam orasinya yang menggugah perhatian publik.
Dalam atmosfer penuh semangat, aksi ini turut diikuti oleh elemen pemuda lintas organisasi dan warga yang merasakan langsung beban kebijakan yang tidak menyentuh kebutuhan mendasar. Mereka tidak hanya membawa spanduk dan poster, tetapi juga membawa suara hati masyarakat kecil yang selama ini tenggelam dalam hiruk-pikuk politik anggaran.
KNPI menegaskan, pihaknya tidak akan diam menghadapi ketidakadilan yang sistemik. Mereka berkomitmen menjadi garda terdepan dalam mengawal anggaran rakyat dan memastikan bahwa setiap rupiah dari APBD benar-benar menyentuh akar permasalahan.
“Kami tidak sedang mencari panggung, kami sedang menuntut tanggung jawab. Pandeglang butuh pemimpin yang hadir untuk rakyat, bukan pemimpin yang sibuk mengurusi pencitraan,” pungkas Ahmad.
Aksi ini menjadi sinyal kuat bahwa suara pemuda Pandeglang tidak bisa lagi diabaikan. Jika pemerintah tidak segera berbenah, gelombang protes yang lebih besar bisa saja menjadi kenyataan.(Media Independen)
0 Komentar